Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk melindungi kesehatan anjing kesayangan kita. Langkah ini membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit menular tertentu yang dapat menyebabkan penderitaan yang tidak perlu pada anjing hingga kematian dan penderitaan bagi pemiliknya.
Vaksinasi anjing baik pada anjing ras ataupun anjing kampung telah terbukti sangat efektif dalam mencegah rabies, parvovirus, distemper, hepatitis, parainfluenza, leptospirosis dan penyakit lainnya yang mematikan. Vaksin diberikan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh anjing agar dapat melawan infeksi penyakit tertentu jika terpajan.
Artikel ini adalah panduan vaksinasi yang bertujuan memberi informasi penting kepada pemilik anjing tentang pengertian vaksinasi, sejarah vaksin anjing, jenis vaksin apa yang diperlukan, kapan vaksinasi harus dilakukan dan berapa sering, serta biaya vaksinasi.
Dengan memahami prinsip-prinsip vaksinasi anjing dan mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan, Anda dapat melindungi kesehatan anjing Anda sekaligus mencegah penularan penyakit berbahaya ini di komunitas termasuk pemilik dan orang-orang terdekat.
1. Apa itu Vaksin untuk Anjing?
Vaksin adalah antigen virus atau bakteri yang telah diinaktifkan atau dilemahkan untuk merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh agar dapat menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit tertentu. Pengertian vaksin untuk anjing dan manusia adalah sama hal-nya. Sedangkan vaksinasi adalah proses melakukan atau pemberian vaksin.
Dengan terbentuknya sistem kekebalan tubuh melalui vaksin yang diberikan, harapannya dapat mengurangi dampak apabila terinfeksi sehingga tidak menimbulkan kematian.
Vaksin untuk anjing sudah bisa diberikan sejak usia muda. Vaksin pertama biasanya diberikan pada usia 6-8 minggu untuk anjing ras kecil dan 8-12 minggu untuk anjing ras besar. Kemudian vaksin diulang 2-4 minggu kemudian sebagai vaksin penguat. Kami akan membahas lebih jauh bagian jadwal vaksinasi.
2. Mengenal Sejarah Vaksinasi Anjing
Vaksinasi anjing secara global dimulai pada tahun 1920-an dengan dikembangkannya vaksin penyakit distemper oleh drh. Laidlaw dari Barat. Vaksin ini terbukti sangat efektif melindungi anjing dari serangan virus mematikan penyebab penyakit busung lapar. Selanjutnya pada tahun 1950-an, vaksin gabungan distemper dan hepatitis mulai diproduksi, yang menjadi tonggak awal vaksin kombinasi pada anjing.
Perkembangan vaksinasi anjing di Indonesia sendiri bermula pada era 1960-1970-an. Pemerintah mengimpor vaksin anjing dari luar negeri untuk memberantas rabies atau penyakit anjing gila di beberapa daerah. Kemudian pada tahun 1972, produksi vaksin anjing mulai dilakukan di dalam negeri oleh Badan POM Veteriner. Vaksin DHL (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis) pertama kali diproduksi dan digunakan untuk program vaksinasi massal anjing liar dan peliharaan.
Pada tahun 1980-1990-an, vaksin anjing di Indonesia semakin berkembang dengan hadirnya vaksin parvovirus dan campak (parainfluenza) buatan dalam negeri. Vaksin kombinasi utama saat ini, DHLPP (Distemper, Hepatitis, Leptospirosis, Parvovirus dan Parainfluenza) mulai diproduksi dan direkomendasikan untuk vaksinasi rutin anjing peliharaan. Program vaksinasi rutin anjing secara bertahap menjadi budaya masyarakat Indonesia dalam merawat hewan kesayangan mereka.
Saat ini, vaksin anjing dari dalam dan luar negeri telah tersedia luas di Indonesia. Pet shops dan dokter hewan juga secara rutin mengkampanyekan program vaksinasi dan kesehatan hewan peliharaan agar terus bertambahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya vaksinasi untuk kesejahteraan anjing.
Baca Juga: Cara yang Benar Mengajak Jalan-Jalan Anjing Anda
3. Penyakit Anjing yang Dicegah Melalui Vaksinasi
Dengan perkembangan teknologi dan dunia medis termasuk vaksinasi anjing, sekarang ini sudah ada beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
World Small Animal Veterinary Association (WSAVA) mengkategorikan vaksin menjadi 2, vaksin inti/wajib dan vaksin non inti/pilihan.
Vaksin inti/wajib adalah vaksin yang harus diberikan kepada anjing karena untuk mencegah penyakit yang sangat mematikan. Vaksin non inti/pilihan merupakan vaksin yang tidak wajib diberikan namun apabila diberikan akan lebih baik untuk menghindarkan anjing dari penyakit.
Berikut adalah daftar penyakit anjing yang dapat dan perlu divaksin:
Nama Penyakit | Patogen | Kategori | Keterangan |
Parvorius Anjing | Canine Parvorius | Inti | Virus parvo menyebabkan diare berdarah dan muntah hebat yang dapat membunuh anjing hanya dalam waktu 48 jam jika tak ditangani. Sangat mudah menular antar anjing. |
Distemper Anjing | Canine Morbillivirus | Inti | Disebabkan virus yang menyerang berbagai organ tubuh anjing. Gejala awalnya batuk, pilek, lalu diare. Penyakit ini sangat mematikan dengan tingkat kematian mencapai 80% pada anjing tak divaksin. |
Hepatitis Anjing Infeksius | Canine Mastadenovirus | Inti | Radang hati ini disebabkan virus yang menyebar melalui air liur, muntah, dan kotoran. Mengancam kerusakan hati permanen pada anjing. |
Rabies | Rabies lyssavirus | Inti jika endemis | Penyakit otak akut karena gigitan hewan terinfeksi. 100% mematikan pada anjing tanpa vaksin. Dan dapat menyebar ke manusia. |
Batuk Anjing | Mammalian orthorubulavirus | non inti | Batuk Anjing akibat Infeksi Mammalian orthorubulavirus Jenis virus RNA ini juga kerap menjadi penyebab penyakit batuk rejan/kennel cough pada anjing dengan gejala batuk berlebihan disertai lendir atau darah dari hidung. Menular cepat diantara populasi anjing. |
Batuk Anjing | Bordetella bronchiseptica | non inti | Penyebab klasik penyakit batuk rejan/kennel cough pada anjing. Menimbulkan batuk kering gatal tak berhenti. Menular cepat antar anjing terutama di tempat penitipan. |
Penyakit Lyme | Borrelia burgdorferi | non inti | Disebabkan infeksi bakteri borrelia burgdorferi akibat gigitan kutu/caplak. Menyebabkan radang sendi berat, demam, sesak napas pada anjing. Bisa disuntik vaksin khusus lyme. |
Leptospirosis | Leptospira interrogans | non inti | Bakteri ini menyebar melalui air seni hewan kotor seperti tikus. Menimbulkan radang organ dalam yang fatal tanpa pengobatan. |
Flu anjing | Influenza A virus | non inti | Virus influenza tipe A menyerang sistem pernapasan anjing. Gejala mirip flu pada manusia seperti batuk, bersin, demam, hidung meler. Rasanya sepele tapi berpotensi jadi pneumonia bila tak tertangani. |
4. Jadwal Vaksinasi Anjing
Vaksinasi anjing dapat dimulai ketika anjing berumur 6 minggu dan selalu konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang tepat sesuai dengan kondisi anjing Anda.
Umur/Usia | Vaksinasi | Penjelasan |
6-8 minggu | Vaksin Parvo, Distemper, Hepatitis, dan Parainfluenza (dosis pertama) | Pada umur 6-8 minggu, anjing mendapatkan vaksin dasar seperti Parvo, Distemper, Hepatitis, dan Parainfluenza untuk kali pertama. |
9-12 minggu | Vaksin Parvo, Distemper, Hepatitis, dan Parainfluenza (dosis kedua) | Pada umur 9-12 minggu, anjing mendapatkan dosis kedua dari vaksin tersebut untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya. |
1 tahun | Vaksin Parvo, Distemper, Hepatitis, dan Parainfluenza (dosis booster) Vaksin Rabies (dosis booster) | Pada umur 12-16 minggu, anjing mendapatkan vaksin Rabies untuk pertama kalinya. |
Setiap 6-12 bulan setelah umur 1 tahun | Vaksin Bordetella | Vaksin Bordetella diberikan setiap 6-12 bulan untuk melindungi anjing dari batuk anjing. |
Setiap tahun setelah umur 1 tahun | Vaksin Parvo, Distemper, Hepatitis, dan Parainfluenza (dosis booster tahunan) Vaksin Rabies (dosis booster tahunan) Vaksin Leptospirosis | Setelah anjing berumur 1 tahun, vaksin-vaksin tersebut perlu diulang setiap tahun sebagai dosis booster untuk mempertahankan kekebalan tubuh anjing. Vaksin Leptospirosis diberikan setiap tahun untuk melindungi anjing dari penyakit leptospirosis. |
Baca Juga: Eksplorasi Sejarah Anjing yang Menarik
5. Yang Perlu Dilakukan Sebelum Vaksinasi
Setelah Anda memastikan anjing Anda siap untuk divaksin, seperti umur/usia anjing telah memasuki usia vaksin, anjing Anda sehat, maka hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan sebelum vaksinasi seperti di bawah ini.
Di Rumah Sebelum Berangkat:
- Beri makan anjing beberapa jam sebelum jadwal vaksinasi agar anjing tidak pusing/lemah setelah disuntik. Namun hindari memberikan makan sampai kenyang atau makanan berat. Anda dapat memberikan makan ringan atau camilan agar anjing tetap tenang di perjalanan.
- Jika anjing belum terbiasa naik kendaraan, biasakan terlebih dahulu agar tidak stres selama perjalanan.
- Hindari bermain dengan anjing sebelum berangkat agar suhu tubuh anjing normal
- Siapkan catatan riwayat vaksinasi anjing sebelumnya jika ada.
- Siapkan kantong plastik atau lap untuk membersihkan jika anjing muntah di perjalanan.
- Gunakan tali pengikat yang aman dan kuat saat membawa anjing keluar.
Ketika Membawa Anjing ke Klinik:
- Jika menggunakan mobil, gunakan kandang pengangkut, carrier, pet cargo atau selimut di jok belakang agar anjing merasa nyaman.
- Jika menggunakan mobil, gunakan AC agar suhu di dalam mobil sejuk.
- Hindari membawa banyak penumpang di mobil yang bisa menambah stres anjing.
- Jangan membawa anjing ke tempat ramai/bising sebelum ke klinik.
- Jaga agar anjing tidak kontak langsung dengan anjing lain yang belum divaksin untuk menghindari penularan penyakit.
- Bawa anjing masuk dengan tenang dan patuh pada prosedur klinik.
- Siap membantu memegangi anjing dengan lembut jika diperlukan saat disuntik.
6. Merawat Anjing Setelah Vaksinasi
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan setelah anjing divaksinasi:
- Istirahat
Anjing mungkin merasa sedikit lelah atau rewel setelah divaksinasi. Jadi, biarkan anjing Anda beristirahat dengan tenang di rumah pada hari vaksinasi. - Awasi reaksi
Meskipun jarang terjadi, beberapa anjing dapat mengalami reaksi ringan seperti demam, pembengkakan di tempat suntikan, atau kehilangan nafsu makan sementara. Awasi anjing Anda untuk melihat adanya gejala ini. - Berikan pengobatan jika diperlukan
Jika anjing Anda mengalami reaksi ringan, dokter hewan mungkin meresepkan obat antihistamin atau obat lain untuk meredakan gejala. - Hindari aktivitas berat
Hindari berolahraga berat atau aktivitas lainnya yang terlalu banyak mengeluarkan energi selama 1-2 hari setelah vaksinasi untuk memberi waktu istirahat yang cukup. - Berikan makanan ringan
Anda dapat memberi anjing Anda makanan ringan seperti nasi atau daging rebusan jika mereka tidak nafsu makan setelah vaksin. - Lakukan tindak lanjut
Jika reaksi parah atau bertahan lebih dari beberapa hari, hubungi dokter hewan Anda.
Secara keseluruhan, dengan perawatan dan pengawasan yang baik, kebanyakan anjing pulih dengan cepat setelah vaksinasi rutin.
7. Harga Vaksinasi Anjing
Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga vaksinasi anjing sehingga harganya bisa bervariasi. Berikut ini adalah kisaran harganya sebagai referensi saja dan harga ini bisa berubah sesuai dengan faktor-faktor sebagai berikut:
- Jenis Vaksin: Ada berbagai jenis vaksin yang tersedia untuk anjing, seperti vaksin rabies, parvovirus, adenovirus, dan banyak lagi. Harga masing-masing vaksin dapat berbeda-beda.
- Umur/Usia Anjing: Vaksinasi anak anjing yang belum pernah divaksin tentu saja memerlukan memerlukan serangkaian vaksinasi dasar yang lebih banyak dibandingkan anjing dewasa yang sudah pernah divaksin. Ini dapat memengaruhi biaya keseluruhan.
- Lokasi Klinik: Harga vaksinasi di klinik hewan di daerah perkotaan mungkin lebih mahal daripada di daerah pinggiran kota.
- Biaya Tambahan: Selain biaya vaksin sendiri, ada biaya yang akan dikenakan oleh pihak klinik seperti biaya konsultasi dokter, registrasi klinik, penanganan, atau perawatan khusus lainnya.
Rata-rata Biaya Vaksinasi Anjing
Meskipun biaya bervariasi, berikut adalah perkiraan rata-rata harga vaksinasi anjing di Indonesia:
- Vaksin Dasar (seperti Parvovirus, Distemper, dll.): Rp 300.000 – Rp 600.000
- Vaksin Rabies: Rp 150.000 – Rp 250.000
- Vaksin Tahunan: Rp 300.000 – Rp 500.000
Tinggalkan Balasan