Home » Kesehatan » Kurap/Ringworm Pada Anjing: Deteksi, Pencegahan dan Pengobatan

Kurap/Ringworm Pada Anjing: Deteksi, Pencegahan dan Pengobatan

Sumber Gambar: www.dogster.com

Pernah lihat luka di atas pada anjing Anda? Jika iya, mungkin anjing ada sedang terkena kurap/ringworm.

Kurap atau ringworm pada anjing merupakan masalah kulit yang umum terjadi, namun seringkali menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan dapat berdampak pada kesehatan keseluruhan hewan peliharaan Anda. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi komprehensif tentang kurap pada anjing, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahan.

Kita akan membahas berbagai aspek penyakit ini, termasuk jenis-jenis kurap, perbedaannya dengan penyakit kulit lainnya, serta dampak potensial jika tidak ditangani dengan tepat. Selain itu, artikel ini juga akan memberikan panduan mengenai perawatan yang tepat, termasuk pilihan makanan yang dapat mendukung kesehatan kulit anjing.

Dengan pemahaman yang baik tentang kurap, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan anjing Anda.

1. Apa itu Kurap/Ringworm Pada Anjing?

Kurap/ringworm, atau secara medis dikenal sebagai dermatofitosis, adalah infeksi kulit yang umum terjadi pada anjing. Ini disebabkan oleh jamur mikroskopis yang menginfeksi lapisan luar kulit, rambut, dan kuku.

Penyebab Kurap pada Anjing

  • Kontak langsung: Penularan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi.
  • Berbagi peralatan: Menggunakan sisir, tempat tidur, atau mangkuk yang sama dengan anjing yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko.
  • Lingkungan lembap: Kondisi lembap dapat mendukung pertumbuhan jamur penyebab kurap.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah: Anjing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi.

Gejala Kurap pada Anjing

  • Bercak botak: Rambut rontok membentuk pola bulat atau oval.
  • Kulit bersisik: Area yang terinfeksi seringkali memiliki kulit kering dan bersisik.
  • Gatal: Anjing mungkin sering menggaruk karena rasa tidak nyaman.
  • Kerak: Terkadang terbentuk kerak pada kulit yang terinfeksi.
  • Kuku yang rusak: Dalam beberapa kasus, kurap dapat mempengaruhi kuku, menyebabkan perubahan warna atau tekstur.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua ruam kulit pada anjing adalah kurap. Kondisi kulit lainnya seperti alergi atau infeksi bakteri dapat memiliki gejala yang mirip. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk diagnosis yang akurat.

2. Dampak Kurap pada Kesehatan Anjing Secara Keseluruhan

Kurap pada anjing, meskipun sering dianggap sebagai masalah kulit ringan, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik, emosional, dan perilaku anjing. Infeksi jamur ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, infeksi sekunder, penurunan kualitas hidup, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Dampak Fisik

  • Gatal Intens: Gejala utama kurap adalah gatal yang tak tertahankan. Anjing akan terus-menerus menggaruk, menggigit, atau menggosokkan tubuhnya pada benda-benda untuk meredakan gatal. Perilaku ini dapat menyebabkan luka terbuka, iritasi kulit, dan bahkan infeksi sekunder.
  • Infeksi Kulit: Luka terbuka akibat menggaruk dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, menyebabkan infeksi seperti impetigo, folikulitis, atau selulitis. Selain itu, kelembaban yang disebabkan oleh garukan dan cairan tubuh dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur lainnya, seperti Malassezia.
  • Infeksi Telinga: Jika kurap menyebar ke telinga, dapat menyebabkan otitis eksterna, yaitu infeksi telinga luar yang ditandai dengan gatal, kemerahan, dan keluarnya cairan.
  • Penurunan Berat Badan: Gatal yang intens dan ketidaknyamanan dapat mengurangi nafsu makan anjing, leading to penurunan berat badan dan malnutrisi jika tidak ditangani dengan baik.
  • Kerusakan Rambut: Kurap dapat menyebabkan rambut rontok, terutama di area yang terinfeksi. Dalam kasus yang parah, kerusakan rambut dapat menjadi permanen.

Dampak Emosional dan Perilaku

  • Stres dan Kecemasan: Gatal yang terus-menerus dan ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada anjing. Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, agresif, atau menarik diri dari interaksi sosial.
  • Gangguan Tidur: Ketidaknyamanan akibat kurap dapat mengganggu pola tidur anjing, menyebabkan kelelahan, lekas marah, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Perubahan Perilaku: Anjing dengan kurap mungkin menunjukkan perubahan perilaku seperti menggaruk berlebihan, menjilati area yang terinfeksi, atau menggosokkan tubuh pada permukaan kasar.

Dampak pada Kesehatan Umum

  • Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh: Dalam kasus yang parah atau pada anjing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kurap dapat melemahkan respons imun tubuh, meningkatkan risiko infeksi lainnya.
  • Risiko Infeksi Sistemik: Meskipun jarang terjadi, dalam beberapa kasus, jamur penyebab kurap dapat menyebar ke organ dalam, menyebabkan infeksi sistemik yang serius.

Dampak pada Pemilik

  • Kekhawatiran dan Stres: Pemilik anjing yang terkena kurap seringkali merasa khawatir tentang kesehatan dan kesejahteraan hewan peliharaannya. Proses pengobatan yang panjang dan melelahkan dapat menyebabkan stres emosional.
  • Biaya Pengobatan: Pengobatan kurap dapat melibatkan biaya yang signifikan, termasuk konsultasi dokter hewan, obat-obatan, perawatan topikal, dan mungkin perawatan tambahan.

Penting untuk diingat bahwa setiap anjing dapat mengalami dampak kurap secara berbeda. Beberapa anjing mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain dapat mengalami komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mencari perhatian medis segera jika Anda mencurigai anjing Anda terkena kurap.

Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang baik, sebagian besar anjing dapat pulih sepenuhnya dari kurap. Namun, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk melindungi kesehatan anjing Anda.

Baca Juga: Vaksin Distemper Untuk Anjing

3. Jenis-Jenis Kurap pada Anjing

Kurap pada anjing dapat muncul dalam berbagai bentuk tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi dan jenis jamur penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis kurap yang umum ditemukan pada anjing:

1. Kurap Kulit (Dermatofitosis)

  • Jenis yang paling umum: Infeksi jamur pada lapisan luar kulit, rambut, dan kuku.
  • Gejala: Ruam gatal, bercak botak, kulit bersisik, rambut patah, kulit kemerahan, dan kerak.
  • Penyebab: Beberapa jenis jamur dermatofit, seperti Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes.

2. Kurap Kuku (Onikomikosis)

  • Infeksi jamur pada kuku: Kuku menjadi tebal, rapuh, dan berubah warna.
  • Gejala: Kuku menguning atau kecoklatan, kuku mengelupas, nyeri saat disentuh, dan kesulitan berjalan.
  • Penyebab: Jamur dermatofit yang sama dengan penyebab kurap kulit.

3. Kurap Telinga (Otitis Eksterna Jamur)

  • Infeksi jamur pada saluran telinga luar: Seringkali terjadi bersamaan dengan infeksi bakteri.
  • Gejala: Gatal hebat, bau tidak sedap, kerak cokelat atau hitam di dalam telinga, goyangan kepala berlebihan, dan kemerahan pada saluran telinga.
  • Penyebab: Jamur Malassezia pachydermatis.

4. Kurap Dalam (Sistemik)

  • Infeksi jamur yang menyebar ke organ dalam: Jarang terjadi pada anjing.
  • Gejala: Demam, penurunan nafsu makan, lesu, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Penyebab: Jamur Blastomyces dermatitidis atau Histoplasma capsulatum.

Faktor yang Mempengaruhi Jenis Kurap

  • Jenis jamur: Jenis jamur yang menyebabkan infeksi akan mempengaruhi gejala dan lokasi yang terkena.
  • Sistem kekebalan tubuh anjing: Anjing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi jamur yang parah dan menyebar.
  • Lingkungan: Kondisi lingkungan yang lembap dan kotor dapat memperburuk infeksi kurap.

Penting untuk diketahui bahwa gejala kurap dapat bervariasi pada setiap anjing. Beberapa anjing mungkin hanya menunjukkan gejala ringan, sementara yang lain dapat mengalami gejala yang lebih parah. Oleh karena itu, jika Anda mencurigai anjing Anda terkena kurap, segera bawa ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kurap pada anjing:

  • Kontak dengan anjing yang terinfeksi
  • Lingkungan yang lembap dan kotor
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Penyakit kulit lainnya

Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, kurap pada anjing dapat disembuhkan. Namun, penting untuk mengikuti petunjuk dokter hewan dan memberikan perawatan yang tepat pada anjing Anda.

Sumber Gambar: www.dogster.com

4. Pencegahan Kurap pada Anjing

Mencegah lebih baik daripada mengobati, termasuk dalam hal kurap pada anjing. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:

Kebersihan Lingkungan

  • Rutin membersihkan kandang, tempat tidur, dan peralatan anjing: Gunakan disinfektan yang aman untuk hewan peliharaan untuk membunuh jamur penyebab kurap.
  • Cuci pakaian, selimut, dan perabotan yang bersentuhan dengan anjing: Ini membantu mencegah penyebaran spora jamur.
  • Jaga kebersihan lingkungan sekitar: Hindari tempat yang lembap dan kotor, karena kondisi tersebut dapat mendukung pertumbuhan jamur.

Perawatan Anjing yang Baik

  • Mandikan anjing secara teratur: Gunakan sampo khusus anjing yang sesuai dengan jenis kulitnya.
  • Keringkan anjing dengan sempurna setelah mandi: Kelembapan dapat menjadi tempat berkembang biak jamur.
  • Sikat bulu anjing secara rutin: Ini membantu menghilangkan kotoran, kulit mati, dan rambut rontok yang dapat menjadi tempat berkembang biak jamur.
  • Periksa kulit anjing secara teratur: Perhatikan adanya tanda-tanda kurap seperti ruam, kerontokan bulu, atau perubahan kulit.

Isolasi Anjing yang Terinfeksi

  • Pisahkan anjing yang terinfeksi dari anjing lain: Ini membantu mencegah penularan ke anjing lainnya.
  • Bersihkan area yang sering digunakan oleh anjing yang terinfeksi: Gunakan disinfektan yang sesuai.

Vaksinasi

  • Konsultasikan dengan dokter hewan: Beberapa vaksin dapat membantu meningkatkan kekebalan anjing terhadap infeksi jamur, meskipun tidak selalu efektif dalam mencegah kurap.

Sterilisasi atau Kastrasi

  • Konsultasikan dengan dokter hewan: Sterilisasi atau kastrasi dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit kulit, termasuk kurap, meskipun tidak selalu efektif.

Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh Anjing

  • Nutrisi seimbang: Pastikan anjing mendapatkan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan seimbang.
  • Olahraga teratur: Aktivitas fisik membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Kurangi stres: Lingkungan yang tenang dan bebas stres dapat membantu meningkatkan kesehatan anjing secara keseluruhan.

Hindari Kontak dengan Anjing yang Terinfeksi

  • Jangan biarkan anjing Anda berinteraksi dengan anjing yang menunjukkan gejala kurap.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko anjing Anda terkena kurap. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada metode pencegahan yang 100% efektif. Jika Anda melihat tanda-tanda kurap pada anjing Anda, segera bawa ke dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Vaksin Virus Parvo Untuk Anjing

5. Pengobatan Kurap pada Anjing

Pengobatan kurap pada anjing merupakan langkah penting untuk mengatasi infeksi jamur, mengurangi ketidaknyamanan hewan peliharaan, dan mencegah penyebaran penyakit. Rencana pengobatan yang tepat akan disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi, jenis jamur penyebab, dan kondisi umum anjing.

Jenis-jenis Pengobatan

  1. Obat-obatan Topikal:
    • Shampo Anti-jamur: Dibuat khusus untuk membunuh jamur pada kulit dan bulu. Shampo ini biasanya mengandung bahan aktif seperti mikonazol, ketokonazol, atau chlorhexidine. Penting untuk menggunakan shampo sesuai petunjuk dokter hewan dan membiarkannya beberapa menit sebelum dibilas untuk memastikan efektivitas.
    • Salep atau Krim Anti-jamur: Dioleskan langsung pada area yang terkena untuk membunuh jamur dan mengurangi peradangan. Beberapa pilihan umum termasuk clotrimazole, miconazole, dan terbinafine.
    • Semprotan Anti-jamur: Cocok untuk area yang luas atau sulit dijangkau, seperti lipatan kulit atau antara jari kaki. Produk ini dapat membantu mencapai area yang sulit dijangkau dengan salep atau krim.
  2. Obat-obatan Oral:
    • Obat Anti-jamur Sistemik: Diberikan dalam bentuk pil atau kapsul untuk mengatasi infeksi jamur yang lebih dalam atau luas. Beberapa obat yang umum digunakan termasuk itraconazole, terbinafine, dan griseofulvin. Durasi pengobatan biasanya lebih panjang dibandingkan dengan pengobatan topikal.
  3. Perawatan Pendukung:
    • Manajemen Lingkungan: Membersihkan kandang, tempat tidur, dan peralatan anjing secara teratur dengan disinfektan yang sesuai untuk mencegah penyebaran spora jamur.
    • Perawatan Kulit: Menjaga kebersihan kulit dengan mandi teratur menggunakan shampo anti-jamur, serta mengeringkan bulu dengan sempurna setelah mandi.
    • Nutrisi Seimbang: Memberikan makanan yang mengandung nutrisi lengkap untuk mendukung sistem kekebalan tubuh anjing.
    • Pengurangan Stres: Menciptakan lingkungan yang tenang dan bebas stres dapat membantu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.

Proses Pengobatan

  • Diagnosis Akurat: Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil sampel kulit atau rambut untuk kultur jamur, dan mungkin melakukan tes darah untuk menentukan jenis jamur penyebab infeksi dan kondisi kesehatan umum anjing.
  • Pemilihan Obat yang Tepat: Berdasarkan hasil diagnosis, dokter hewan akan meresepkan kombinasi obat-obatan topikal dan/atau oral yang sesuai.
  • Durasi Pengobatan: Durasi pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi, jenis jamur, dan respons anjing terhadap pengobatan. Biasanya, pengobatan berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.
  • Pemantauan Rutin: Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
  • Perawatan Lanjutan: Setelah pengobatan selesai, penting untuk terus memantau kulit anjing untuk tanda-tanda kekambuhan.

Tips Tambahan

  • Patuhi Petunjuk Dokter Hewan: Ikuti dengan ketat petunjuk dokter hewan mengenai dosis, frekuensi, dan durasi pengobatan.
  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Cegah penyebaran spora jamur dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar anjing.
  • Sabar: Pengobatan kurap membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan putus asa jika gejala tidak segera hilang.
  • Pertimbangkan Asuransi Hewan Peliharaan: Asuransi hewan peliharaan dapat membantu mengurangi beban finansial terkait pengobatan kurap.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan kurap harus dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan petunjuk dokter hewan. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar anjing dapat pulih sepenuhnya dari kurap

Sumber Gambar: www.thesprucepets.com

6. Makanan yang Baik untuk Anjing dengan Kurap

Nutrisi berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh anjing dan mempercepat proses penyembuhan kulit. Ketika anjing menderita kurap, penting untuk memberikan makanan yang mendukung kesehatan kulit dan bulu.

Nutrisi Penting untuk Kulit Sehat

  • Asam Lemak Omega-3: Asam lemak esensial ini memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan kulit. Sumber alami omega-3 termasuk salmon, tuna, sarden, dan flaxseed oil.
  • Asam Lemak Omega-6: Meskipun perlu dalam jumlah seimbang dengan omega-3, asam lemak omega-6 juga mendukung kesehatan kulit. Sumbernya termasuk minyak safflower dan minyak bunga matahari.
  • Protein Berkualitas Tinggi: Protein adalah komponen utama dalam pembentukan dan perbaikan jaringan kulit. Sumber protein yang baik termasuk ayam tanpa kulit, kalkun, ikan, dan telur.
  • Vitamin dan Mineral: Vitamin seperti E, A, dan B kompleks serta mineral seperti zinc dan selenium berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit.

Jenis Makanan yang Direkomendasikan

  • Makanan Komersial Khusus: Beberapa perusahaan makanan hewan peliharaan menawarkan makanan khusus untuk anjing dengan masalah kulit. Makanan ini biasanya mengandung nutrisi yang diperlukan untuk mendukung kesehatan kulit dan bulu.
  • Makanan Segar: Makanan rumahan yang dibuat dengan bahan-bahan segar dapat memberikan kontrol lebih besar atas nutrisi yang diberikan kepada anjing Anda. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk memastikan keseimbangan nutrisi.
  • Suplemen: Dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin merekomendasikan suplemen untuk mendukung kesehatan kulit, seperti minyak ikan, vitamin E, atau zink.

Contoh Menu Makanan Rumahan (Konsultasikan dengan Dokter Hewan)

  • Protein: Daging ayam atau kalkun tanpa kulit, ikan salmon, atau telur rebus.
  • Karbohidrat: Nasi merah, quinoa, atau ubi jalar.
  • Sayuran: Wortel, brokoli, dan labu kukus.
  • Lemak sehat: Minyak zaitun atau minyak kelapa.

Tips Pemberian Makan

  • Transisi bertahap: Saat mengubah makanan anjing, lakukan secara bertahap untuk menghindari gangguan pencernaan.
  • Konsultasi dokter hewan: Bekerja sama dengan dokter hewan untuk menentukan jenis makanan terbaik untuk anjing Anda berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan spesifiknya.
  • Perhatikan alergi: Beberapa anjing mungkin memiliki alergi makanan tertentu, sehingga penting untuk memantau reaksi anjing terhadap makanan baru.
  • Kualitas bahan makanan: Pilih bahan makanan segar dan berkualitas tinggi untuk memastikan anjing Anda mendapatkan nutrisi optimal.

Selain makanan, penting untuk memberikan perawatan kulit yang tepat, seperti:

  • Mandi teratur dengan shampo yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan.
  • Mencegah anjing dari menggaruk berlebihan.

Dengan kombinasi makanan yang tepat dan perawatan yang baik, Anda dapat membantu anjing Anda pulih dari kurap dan menjaga kesehatan kulitnya secara keseluruhan.

7. Mitos dan Fakta tentang Kurap pada Anjing

Ada beberapa mitos yang beredar tentang kurap pada anjing. Mari kita luruskan beberapa kesalahpahaman umum:

Mitos 1: Kurap sangat menular pada manusia

Fakta: Kurap memang dapat menular dari anjing ke manusia, terutama pada anak-anak, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah, atau individu dengan kondisi kulit tertentu. Namun, risiko penularannya tidak sebesar yang dibayangkan. Kebanyakan orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk melawan infeksi jamur penyebab kurap. Jika Anda mengalami ruam kulit setelah kontak dengan anjing yang terinfeksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Mitos 2: Kurap hanya menyerang anjing dengan kebersihan yang buruk

Fakta: Kurap dapat menyerang anjing dengan tingkat kebersihan apa pun. Meskipun kebersihan yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi, faktor lain seperti kontak dengan anjing yang terinfeksi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan kondisi lingkungan yang lembap juga berperan penting dalam perkembangan kurap. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan anjing, tetapi tidak cukup hanya dengan itu untuk mencegah terjadinya kurap.

Mitos 3: Kurap dapat disembuhkan dengan mudah

Fakta: Kurap dapat disembuhkan, namun proses penyembuhannya bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan respons anjing terhadap pengobatan. Beberapa jenis kurap, seperti kurap kuku, mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang dan dalam beberapa kasus, pengangkatan kuku yang terinfeksi. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa semua sumber infeksi telah dihilangkan untuk mencegah kekambuhan.

Mitos 4: Anjing yang sembuh dari kurap tidak akan terkena lagi

Fakta: Anjing yang pernah terkena kurap dapat terinfeksi kembali, terutama jika mereka kembali terpapar jamur penyebab kurap. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak dengan anjing yang terinfeksi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh anjing melalui nutrisi yang baik dan vaksinasi yang sesuai.

Mitos 5: Kurap hanya menyerang anjing berbulu panjang

Fakta: Kurap dapat menyerang anjing dengan jenis bulu apa pun, baik berbulu pendek, panjang, atau tanpa bulu. Jamur penyebab kurap dapat hidup di kulit dan rambut, sehingga panjang bulu tidak mempengaruhi risiko infeksi.

Mitos 6: Obat rumahan dapat menyembuhkan kurap

Fakta: Beberapa obat rumahan seperti minyak kelapa, cuka apel, atau bawang putih seringkali diklaim dapat menyembuhkan kurap. Namun, belum ada bukti ilmiah yang kuat mendukung klaim tersebut. Penggunaan obat rumahan tanpa pengawasan dokter hewan dapat memperburuk kondisi kulit anjing dan menunda pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Vaksin Rabies Untuk Anjing

Referensi:

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *